Sejarah Kartu Kredit dan Pengaruhnya Bagi Sistem Pembayaran di Dunia

Penulis
doddy ronald
Tanggal
2025-03-13
Jenis Posting
News
Kategori
Cerita Pengguna
Jakarta, 13/03 - Berbicara soal sistem pembayaran, salah satu metode yang cukup populer adalah penggunaan kartu kredit. Selain untuk kebutuhan mendadak atau darurat, beberapa orang memanfaatkannya sebagai fasilitas untuk membeli barang dengan fitur cicilan. Tapi tahukah Anda jika sistem pembayaran kartu kredit muncul karena ketidaksengajaan?
Awalnya model pembayaran secara kredit dimulai oleh John Biggins, bankir di Flatbush National Ban of Brooklyn yang berbasis di Amerika Serikat, pada 1946. Dia menerbitkan kartu yang disebut Chang-It untuk transaksi secara kredit namun hanya dapat digunakan secara tertutup dan pada ruang lingkup yang terbatas karena hanya berlaku untuk toko yang menjadi nasabah bank tersebut.
Penggunaan kartu kredit secara terbuka pertama kali dimanfaatkan oleh Frank McNamara, pendiri Diners Club. Pada 1949, Frank sedang menjamu kliennya makan malam di restoran mewah. Namun dia lupa membawa dompet, dan beruntung istrinya dapat membayar tagihan yang muncul. Peristiwa memalukan itu memberikan inspirasi untuk membuat kartu multi fungsi yang bisa digunakan untuk bertransaksi, mengantisipasi hal serupa di masa depan.
Kartu yang dinamakan Diners Club itu resmi diluncurkan pada 1950 dan dalam waktu 3 tahun memiliki lebih dari 40 ribu nasabah serta menjangkau hingga Kanada, Meksiko, dan Kuba. Fenomena itu mendorong American Express ikut membuat kartu kredit, dengan material berbahan PVC, dan seperti yang beredar hingga saat ini. Literasi kartu kredit secara masif pada 1960 kemudian mendorong naiknya nasabah kartu kredit dan pemerintah Amerika Serikat menerbitkan regulasi penggunaannya pada 1970.
Di Indonesia, kartu kredit pertama kali masuk tahun 1980 yang diperkenalkan oleh Bank Duta, bekerja sama dengan VISA dan MasterCard. Penggunanya pun hanya boleh bagi nasabah Bank Duta, dan berasal dari kalangan tertentu seperti pengusaha, pejabat, hingga orang-orang kaya dan kalangan kelas atas lainnya. Kepemilikannya pun cukup sulit karena hanya dapat diakses oleh kelompok terbatas.
Namun kini kepemilikan kartu kredit di Indonesia makin mudah dan pemanfaatannya terus bertambah. Selain memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk bertransaksi, layanan kartu kredit juga dapat mendorong pemilik bisnis untuk menjangkau lebih banyak konsumen potensial. Kartu kredit juga mendorong pemiliknya untuk dapat lebih tertib mengatur keuangannya.
Yokke sebagai perusahaan di bidang industri pembayaran, juga dapat memfasilitasi bisnis Anda menjangkau konsumen potensial pengguna kartu kredit. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi layanan HiYokke 24 jam di nomor 14021, WhatsApp 0811 40 14021, atau email di hiyokke@yokke.co.id agar dapat segera ditindaklanjuti.